A.
Pengertian
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen atau disebut juga
dengan customer behavior merupakan
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang atau jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Di dalam perilaku konsumen terdapat dua
elemen penting yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang
semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan
barang atau jasa secara ekonomis.
B.
Manfaat Perilaku
Konsumen
Perilaku konsumen sangat perlu
dipelajari karena mempunyai manfaat sebagai berikut :
·
Membantu
para manajer dalam pengambilan keputusan.
·
Memberikan
pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis
konsumen.
·
Membantu
legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan pertauran yang berkaitan
dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.
·
Membantu
konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen terdiri dari dua faktor yaitu :
·
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari
luar lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain
:
a.
Kebudayaan
Secara definitif kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
Mempelajari perilaku konsumen adalah mempelajari perilaku manusia, sehingga
perilaku konsumen juga ditentukan oleh kebudayaan yang tercermin pada cara
hidup, kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan akan bermacam-macam barang dan
jasa. Jadi perilaku konsumen sangat ditentukan oleh kebudayaan yang
melingkupinya, dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan
kemajuan atau perkembangan zaman dan masyarakat itu.
b.
Kelas
Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang
relatif homogen yang bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun
secara hierarkhi dan yang keanggotaannya mempunyai nilai minat dan perilaku
yang sama (Philip Kotler, 1993:225). Kelas sosial mempunyai beberapa
karakteristik antara lain :
1)
Orang-orang
dalam setiap kelas sosial cenderung mempunyai perilau yang serupa dibanding
orang-orang yang berasal dari dua kelas sosial yang berbeda.
2)
Seseorang
dipandang mempunyai pekerjaan yang rendah atau tinggi sesuai dengan kelas
sosialnya.
3)
Kelas
sosial seseorang dinyatakan dengan beberapa variabel seperti jabatan,
pendapatan, kekayaan, pendidikan dan orientasi terhadap nilai daripada hanya
berdasarkan sebuah variabel.
4)
Seseorang
mampu berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, naik atau turun
selama hidupnya.
Dengan memahami perilaku konsumen antar
masing-masing kelas sosial maka perusahaan dapat menyelenggarakan dan
melaksanakan program-program pemasaran yang efektif dan efisisien.
c.
Keluarga
Keluarga digunakan untuk menggambarkan
berbagai macam bentuk rumah tangga. Macam-macam bentuk keluarga antara lain :
1)
Keluarga
Inti (Nuclear Family)
2)
Keluarga
Besar (Extended Family)
Setiap anggota keluarga memiliki selera
dan keinginan yang berbeda. Oleh karena itu perusahaan dalam
mengidentifikasikan perilaku konsumen harus mengetahui siapa perlu, pengambil
insiatif, pembeli atau siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli dengan
mengetahui peranan dari masing-masing anggota keluarga, maka perusahaan dapat
menyusun program-program pemasaran dengan lebih baik dan terarah.
d.
Kelompok
Referensi dan Kelompok Sosial
1)
Kelompok
Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang
menjadi ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian perilakunya. Orang pada
umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka dengan tiga cara
pertama, kelompok referensi pada seseorang perilaku dan gaya dan konsep jati
diri seseorang karena orang tersebut ingin menyesuaikan diri yang dapat
mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang (Philip Kotler, 1993 : 228).
Dalam hal ini maka manajer pemasaran perlu mengetahui siapa pelopor opini dan
suatu kelompok bersangkutan, guna menentuan program pemasaran.
2)
Kelompok
Sosial
Semenjak manusia dilahirkan sudah
mempunyai hasrat atau keinginan pokok yaitu :
a)
Keinginan
untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat).
b)
Keinginan
untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya.
Suatu
kelompok tidak merupakan kelompok yang statis, akan tetapi selalu berkembang,
dan akan mengalami perubahan-perubahan dalam aktivitas maupun bentuknya.
Perkembangan dan perubahan suatu kelompok sosial dan memengaruhi
individu-individu dalam suatu kelompok dalam berperilaku.
·
Faktor
Internal
Faktor internal merupakan faktor dari
dalam diri seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara
lain :
a.
Motivasi
Perilaku seseorang dimulai dengan adanya
suatu motif yang menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan. Secara
definisi motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang
diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan (Basu Swastha DH dan T. Hani
Handoko, 1997 : 76). Para ahli psikologis telah mengembangkan teori-teori
motivasi manusia. Tiga dari teori-teori tersebut yang terkenal yaitu :
1)
Teori
Motivasi Freud
2)
Teori
Motivasi Maslow
3)
Teori
Motivasi Herzberg
b.
Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses
dimana seseorang memilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini (Philip Kotler,
1993 : 240). Pada pemasar perlu bekerja keras untuk memikat perhatian konsumen
agar pesan yang disampaikan dapat mengenai sasaran.
c.
Belajar
Belajar menjelaskan perubahan dalam
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman (Philip Kotler, 1993 : 241).
Perubahan perilaku tersebut bersifat tetap dan fleksibel. Hasil belajar ini
akan memberikan tanggapan tertentu. Proses belajar terjadi karena adanya
interaksi antara manusia yang dasarnhya bersifat individual dengan lingkungan
khusus tertentu. Perubahan perilaku sesesorang terjual melalui keadaan saling
memengaruhi antara dorongan, rangsangan, petunjuk-petunjuuk penting jawaban,
faktor penguat dan tanggapan. Proses belajar pada suatu pembelian terjadi
apabila konsumen ingin menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan, atau
sebaliknya tidak terjadi apabila konsumen merasaka dikecewakan oleh produk yang
kurang baik.
d.
Kepribadian
dan Konsep Diri
1)
Kepribadian
Kepribadian adalah pola sifat individu
yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian mencakup
kebiasaan-kebiasaan, sikap dan ciri-ciri sifat dan watak yang khusus yang
menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap individu, dan yang berkembang
apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.
2)
Konsep
Diri
Konsep diri memengaruhi perilaku
konsumen didalam pembelian. Konsep diri merupakan implikasi yang sangat luas
dalam proses pembelian konsumen, maka dapat digunakan dalam menentukan
segmentasi pasar, periklanan, pembungkusan, personal selling, pengembangan
produk dan distribusi.
e.
Kepercayaan
dan Sikap
1)
Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu pikiran
deskriptif yang dianut seseorang mengenai sesuatu (Philip Kotler, 1993 : 242).
Kepercayaan ini merupakan citra produk dan merek. Orang bertindak atas kepercayaannya
jika sebagian dari kepercayaan ini salah dan menghambat pembelian, maka
produsen akan melakukan kampanye untuk bantah kepercayaan ini.
2)
Sikap
Sikap menggambarkan penilaian kognitif
yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan
berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa objek atau
gagasan (Philip Kotler, 1992 : 203). Sikap merupakan merek dalam suatu kerangka
perpikir, menyukai atau tidak menyukai terhadap suatu objek yang sama.
D.
Model-model Perilaku
Konsumen
Model-model perilaku konsumen antara
lain :
a.
Model
Howard Sneth
Model ini dipakai untuk membantu dalam
menerangkan dan memahami perilaku konsumen meskipun tidak dapat meramalkannya
secara tepat, agar suatu input tertentu bisa menghasilkan suatu output tertentu
pula, maka diperlukan adanya informasi dan proses pengambilan keputusan yang
melibatkan motivasi, persepsi dan proses belajar seseorang.
b.
Model
Engle, Kollat dan Blekwell
Model ini dikembangkan untuk faktor-faktor
yang memengaruhi perilaku konsumen yang menyebabkan terjadinya keputusan
pembelian. Tahap dasar dari proses pembelian ini adalah motivasi, pengamatan
dan proses belajar. Kemudian diteruskan dari kepribadian, sikap dan perubahan
sikap yang bekerja bersama pengaruh dari aspek sosial dan aspek kebudayaan.
c.
Model
Nicosia
Model ini didasarkan pada teknik gambar
aliran proses komputer dengan umpan baliknya. Ada empat komponen dasar perilaku
konsumen yaitu :
·
Bidang
satu merupakan aliran misi dari perusahaan yang diterima dan dicerna oleh
konsumen.
·
Bidang
dua pencarian data dan penilaiannya.
·
Bidang
tiga merupakan perubahan bentuk yang mungkin terjadi dari motivasi kegiatan
untuk membeli.
·
Bidang
empat adalah kegiatan konsumen untuk menyimpan dan mempergunakan produk
tersebut.
d.
Model
Andreasen
Model ini menjelaskan seluruh proses
dari rangsangan-rangsangan sampai dengan hasilnya yang berupa perilaku dan
semuanya terkandung dalam siklus pemrosesan informasi, yang terdiri dari empat
tahap, yaitu input berupa rangsangan, pengamatan dan penyaringan,
perubahan-perubahan sifat, serta macam hasil yang mungkin terjadi. Manajemen
pemasaran dapat menggunakan model ini untuk menyesuaikan program pemasaran
dengan strategi segmentasi pasar dan diferensiasi produk.
e.
Model
Gawson
Model ini menitikberatkan pada
pentingnya perilaku pengambilan keputusan untuk membeli dari keseluruhan
perilaku konsumen. Persepsi subjektivitas dan hubungan antar bidang dipengaruhi
oleh faktor-faktor kualitatif yang menentukan keputusan untuk membeli dari
konsumen.
f.
Model
Hierarki Kebutuhan
Maslow mengembangkan suatu sikap
hierarki yang menunjukkan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan, dimana
kebutuhan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan
atas kebutuhan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah (sebelumnya) telah
dipuaskan.
g.
Model
Markov
Model ini menekankan pada perilaku
pemilihan merek suatu produk dan menyebutkan bahwa hanya pemilihan merek pada
pembelian terakhir yang memengaruhi pemilihan merek pembelian sekarang.
h.
Model
Perilaku Pembeli Industri
Proses pembelian industri jauh lebih
kompleks dari pada keputusan membeli yang dibuat oleh konsumen. Titik berat
dari model ini adalah pada proses pengambilan keputusan bersama. Biasanya
terdapat sejumlah individu dalam perusahaan yang ikut mengambil bagian untuk
menentukan keputusan membeli. Selain itu, pentingnya faktor teknis pada barang
industri juga menambah kompleksitas proses pembeliannya. Dengan adanya dua
faktor tersebut (banyaknya individu yang terlibat dan faktor teknis barang
industri) menyebabkan semakin lama keputusan membeli itu diambil.
Berdasarkan uraian diatas maka motif
utama pembuatan model perilaku konsumen adalah memahami proses keputusan
tersebut. Manajer harus mempunyai posisi yang baik untuk memberikan informasi
yang tepat kepada individu. Adanya model-model tersebut sangat membantu untuk
mengarahkan kegiatan pemasaran agar dapat melayani konsumen dengan baik.
Referensi :
Sunyoto, Danang.
Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Yogyakarta : CAPS. 2012