Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki banyak harapan. Di dalam setiap harapan tersebut terdapat sebuah doa yang selalu menyertai dalam setiap usaha yang akan dilakukannya. Manusia yang tidak memiliki harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun memiliki harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang ingin dicapai dengan segala usaha yang dilakukannya dan disertai doa. Setiap manusia pasti memiliki harapan yang sering disebut dengan kata “Cita-cita”.
Persamaan Harapan dan Cita-cita
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut.
Cita-cita merupakan impian yang dimiliki seseorang sejak kecil atau sekarang dan dibatasi oleh batas waktu. Seorang yang memiliki cita-cita jika impiannya tersebut ingin tercapai, seseorang tersebut haru mempunyai usaha untuk menggapai cita-citanya tersebut agar impiannya dapat terealisasikan. Dan didalam menggapai sebuah cita-cita janganlah terlalu ambisius karena itu akan berdampak yang buruk bagi diri sendiri.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang ingin dicapai dengan usaha yang keras, inovasi, pantang menyerah dan mandiri, walaupun orang tersebut telah jatuh dalam menggapai cita-citanya tetapi jika orang tersebut memiliki tekat atau pantang menyerah maka orang tersebut akan terus berusaha dalam menggapai cita-cita atau impiannya tersebut.
Berhubungan dari hal diatas persamaan harapan dan cita-cita yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud dengan melakukan cara usaha yang keras dan sebagainya.
Mengapa manusia harus mempunyai harapan?
Manusia yang tidak memiliki harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Manusia harus merasa yakin atas usahanya untuk mewujudkan harapan agar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Harapan bersifat manusiawi dan dimiliki oleh semua orang, dan harapan setiap orang berbeda-beda. Untuk mewujudkan harapan perlu terwujudnya hal-hal seperti harapan apa yang baik, bagaimana cara agar dapat mencapai harapan yang kita inginkan dan apa yang harus kita lakukan apabila harapan itu benar-benar terwujud.
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan secara alamiah sejak manusia diciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan, orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya. Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri. Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
Faktor-faktor penyebab manusia memiliki harapan :
1. Dorongan kodrat
Didalam dorongan ini menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Didalam dorongan ini manusia mempunyai kebutuhan pokok yaitu baik sandang, pangan maupun papan. Kebutuhan hidup merupakan factor pendorong didalam harapan karena setiap manusia pasti memiliki harapan yang berhubungan dengan tiga kebutuhan tersebut.
Jenis-jenis harapan :
1. Harapan terhadap diri sendiri
2. Harapan terhadap orang lain
3. Harapan terhadap pemerintah
4. Harapan terhadap Tuhan
Harapan setiap manusia telah ada sejak ia masih kecil, banyak anak kecil memiliki cita-cita setinggi langit, dan ia berkata “aku ingin menjadi dokter”. Dan mulai sejak kecil pun kita sebenarnya telah diajarkan dengan orang kita yaitu mempunyai cita-cita, dan kita pun dilatih untuk dapat menggapai cita-cita kita tersebut.
“GAPAILAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT”