Minggu, 20 Januari 2013

HARAPAN DAN CITA-CITA




Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki banyak harapan. Di dalam setiap harapan tersebut terdapat sebuah doa yang selalu menyertai dalam setiap usaha yang akan dilakukannya. Manusia yang tidak memiliki harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun memiliki harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Harapan adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang ingin dicapai dengan segala usaha yang dilakukannya dan disertai doa. Setiap manusia pasti memiliki harapan yang sering disebut dengan kata “Cita-cita”.

Persamaan Harapan dan Cita-cita

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan tersebut.

Cita-cita merupakan impian yang dimiliki seseorang sejak kecil atau sekarang dan dibatasi oleh batas waktu. Seorang yang memiliki cita-cita jika impiannya tersebut ingin tercapai, seseorang tersebut haru mempunyai usaha untuk menggapai cita-citanya tersebut agar impiannya dapat terealisasikan. Dan didalam menggapai sebuah cita-cita janganlah terlalu ambisius karena itu akan berdampak yang buruk bagi diri sendiri.

Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang ingin dicapai dengan usaha yang keras, inovasi, pantang menyerah dan mandiri, walaupun orang tersebut telah jatuh dalam menggapai cita-citanya tetapi jika orang tersebut memiliki tekat atau pantang menyerah maka orang tersebut akan terus berusaha dalam menggapai cita-cita atau impiannya tersebut.

Berhubungan dari hal diatas persamaan harapan dan cita-cita yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud dengan melakukan cara usaha yang keras dan sebagainya.

Mengapa manusia harus mempunyai harapan?

Manusia yang tidak memiliki harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Manusia harus merasa yakin atas usahanya untuk mewujudkan harapan agar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Harapan bersifat manusiawi dan dimiliki oleh semua orang, dan harapan setiap orang berbeda-beda. Untuk mewujudkan harapan perlu terwujudnya hal-hal seperti harapan apa yang baik, bagaimana cara agar dapat mencapai harapan yang kita inginkan dan apa yang harus kita lakukan apabila harapan itu benar-benar terwujud.

Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan secara alamiah sejak manusia diciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.

Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan, orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli waris nya. Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri. Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.

Faktor-faktor penyebab manusia memiliki harapan : 

1. Dorongan kodrat

Didalam dorongan ini menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.

2. Dorongan kebutuhan hidup

Didalam dorongan ini manusia mempunyai kebutuhan pokok yaitu baik sandang, pangan maupun papan. Kebutuhan hidup merupakan factor pendorong didalam harapan karena setiap manusia pasti memiliki harapan yang berhubungan dengan tiga kebutuhan tersebut.

Jenis-jenis harapan : 

1. Harapan terhadap diri sendiri
2. Harapan terhadap orang lain
3. Harapan terhadap pemerintah
4. Harapan terhadap Tuhan

Harapan setiap manusia telah ada sejak ia masih kecil, banyak anak kecil memiliki cita-cita setinggi langit, dan ia berkata “aku ingin menjadi dokter”. Dan mulai sejak kecil pun kita sebenarnya telah diajarkan dengan orang kita yaitu mempunyai cita-cita, dan kita pun dilatih untuk dapat menggapai cita-cita kita tersebut.

“GAPAILAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT”


Mimpi setiap manusia itu diibaratkan seperti pelangi yang sangat bermacam-macam dan meraihnya pun harus dengan usaha yang keras. Pelangi itu berwarna–warni seperti mimpi setiap manusia yang sangat bermacam-macam dan berbeda-beda, pelangi terdapat di langit seperti untuk menggapai pelangi tersebut itu sangat sulit, seperti untuk kita meraih cita-cita atau mimpi kita harus dengan usaha yang keras dan selalu disertai doa agar cita-cita atau mimpi kita dapat terwujud.

Tanggung Jawab

Setiap manusia didalam kehidupannya pasti memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri maupun orang lain. Itu semua merupakan tanggungjawab setiap manusia untuk didalam lingkungan agama dan sosial atau bermasyarakat.

Pengertian Tanggungjawab :

1.  Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggungjawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk suatu hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
2. Menurut WJS. Poerwodarminto, tanggungjawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
3. Menurut pribadi, tanggungjawab adalah sesuatu kewajiban atau keharusan yang harus dilaksanakan dan didalam kewajiban tersebut didasri oleh kesadaran setiap manusia dalam melaksanakannya.

Tanggung jawab merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Setiap individu memiliki sifat tanggung jawab. Tanggung jawab akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Tanggung jawab pun  akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menuntut rasa kepedulian dan tanggung jawab. Sedangkan jika orang tersebut memiliki sifat yang kurang baik, maka ia akan melalaikan segala tanggungjawabnya terhadap apapun dan orang tersebut disebut orang yang tidak bertanggungjawab atau masa bodo.

Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan, karena perasaan dan hati setiap manusia mempunyai pengaruh yang besar dalam mengarahkan sikap manusia dalam menuju hal positif.

Beberapa Macam Tanggung Jawab :

a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Tanggung jawab setiap individu berbeda-beda, setiap manusia memiliki tanggungjawab kepada dirinya sendiri dengan memiliki kesadaran untuk memenuhi segala kewajibannya.
Contoh : Seorang mahasiswa dituntut atau berkewajiban pada setiap semester memiliki IP yang sangat memuaskan, misalnya diatas 3. Mahasiswa tersebut akan bertanggung jawab dengan belajar yang giat untuk mendapatkan hasil yang maksimal mungkin, sehingga ia pun dapat naik ketingkat selanjutnya.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat yang kecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Didalam keluarga terdapat kewajiban atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh tiap anggota keluarga. Tanggung jawab ini berhubungan dengan nama baik keluarga tersebut, bukan hanya itu tetapi menyangkut kesejahteraan, pendidikan, keselamatan dan kehidupan. Contoh : Seorang ayah memiliki tanggung jawab kepada keluarganya yaitu menafkahi istri dan anaknya tersebut dengan berkerja keras pagi hingga malam dengan tidak mengenal lelah.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk social yang selalu memerlukan orang lain didalam kehidupannya.Dengan demikian manusia harus melakukan komunikasi dengan orang lain. Sehingga manusia meempunyai tanggung jawab kepada masyarakat yang lain untuk melangsungkan kehidupannya.

d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Tiap manusia mempunyai tanggung jawab terhadap bangsa/negaranya masing-masing, karena kita merupakan warga Negara yang harus mematuhi peraturan yang berlaku di Negara kita sendiri. Jika kita melanggar kita akan mendapatkan sanksi atau hukuman yang telah kita lakukan.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Manusia di dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu sebagai manusia yang baik kita harus melaksanakan perintah dari Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Karena kita sebagai manusia mempunyai tanggung jawab didalam kehidupan. Jika kita tidak melaksanakannya maka kita akan mendapat hukuman dari Tuhan baik di dunia ini maupun di akhir dunia atau akhirat.
  
Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung semua resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Orang tersebut dapat jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain atau banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai berbagai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.